Jumat, 06 April 2018

Profil Mahatma Gandhi

PSIKOLOGI SOSIAL

BIOGRAFI MOHANDAS KARAMCHAND GANDHI

Dosen Pengampu:
KS Arsana, S.Psi


Oleh:
Eni Kusti Rahayu
1509.10.0033
JURUSAN PENERANGAN AGAMA HINDU
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU
DHARMA NUSANTARA
JAKARTA
2017
1.1 BIOGRAFI MAHATMA GANDHI
Mohandas Karamchand Gandhi lahir dalam sebuah keluarga sederhana di Porbandar, India pada 2 Oktober 1869, yang merupakan anak laki-laki ke tiga dan anak keempat dari pasangan Karamchand dan Putlibai Gandhi. Keluarga Gandhi termasuk dalam kasta Waisya.
Ibu Gandhi, Putlibai dilahirkan di desa Datrana, di Negara bagian Junagadh. Dia dibesarkan dan dididik dalam ajaran sekte Vaishnava ortodok . Putlibai adalah seorang yang sederhana yang tidak tidak mendapat pendidikan formal. Ayah Gandhi Karamchand di besarkan dan dididik dengan ajaran Vaishnavi, Karamchand hanya bersekolah selama empat tahun dan hanya bisa menulis dan membaca dalam bahasa Gujarat.  Dari keluarga yang ia miliki Gandhi mendapat gambaran tentang nilai dasar kehidupan di Porbandar, landasan keingintahuan mendorong Gandhi untuk mengetahuinya, dan kelak itulah menjadi pondasi kehidupan Gandhi.
Di tengah-tengah kehidupan pendidikan dan masa kanak-kanaknya, Gandhi dihadapakan dengan pernikahan. Gandhi menikah pada umur kira-kira 13 tahun. Walaupun disisi lain Gandhi melihat ironi di kehidupannya. Ketika ia melihat anak-anak yang seusianya ia terkadang merasa kasihan melihat dirinya sendiri dan terkadang ingin memberi selamat kepada anak lain atas apa yang dimilikinya.
Pengantin perempuan Gandhi adalah Katsurbai Makanji, anak perempuan dari seorang pedagang dari Porbandar. Dia adalah seorang perempuan cantik dengan wajah oval dan lebar, matanya hitam, dan dagunya lancip.
Pada tahun 1887 ketika Gandi berumur 17 tahun Gandi lulus dari sekolahnya. Gandhi masuk di Fakultas Hukum di Universitas College di London. Umur 18 tahun Gandhi menjejakkan kakinya di Inggris, tepatnya di Southampton dengan kapal S.S. Clyde. Desember 1890 Gandhi menempuh ujian terakhirnya untuk dapat lulus dari perguruan tinggi.
Kerinduan akan India dan adanya kabar tentang kematian ibu dari Gandhi membulatkan hati Gandhi untuk kembali ke tanah air. Pada 12 Juni 1891 gandhi  kembali ke India, mencoba membuka sebuah kantor hukum sendiri di  Bombay,India dengan dukungan sang kakak. sekitar empat sampai lima bulan Gandhi memutuskan untuk meninggalkan Bombay. Kehidupan sebagai pengacara dianggap tidak menguntungkan, hanya penuh gaya namun tidak banyak ilmu. Gandhi membuka kantor hukum sendiri yang cukup berhasil di Rajkot.
Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.
Suatu ketika, dalam perjalanan di atas kereta api menuju Pretoria, Gandhi diminta meninggalkan kursi penumpang kelas satu yang ditumpanginya meskipun ia telah membayar tiketnya.Kondektur kereta yang berkulit putih itu dengan sinis mengatakan bahwa selain orang kulit putih tidak diperkenankan menempati kursi kelas utama. Tetapi Gandhi menolak dan bersikeras untuk tetap menempati kursi yang telah dibayarnya itu. Karena penolakan ini, sang kondektur menurunkannya di sebuah stasiun kecil. itulah salah satu kejadian yang kemudian membuatnya selalu berjuang untuk keadilan.
Setelah puluhan tahun di Afrika, Gandhi memutuskan untuk kembali ke India. Desas–desus tentang perang yang diterima Gandhi akhirnya memaksa Gandhi untuk pulang ke India. Pada tanggal 15 Agustus 1947 akhirnya kemerdekaan India diberikan oleh Inggris, sebuah akhir dari perjuangan meraih impian dan cita-cita yang selama ini dirancang Gandhi sebagai hasil dari anti kekerasan.
Pada tanggal 15 Agustus 1947 menjadi hari paling bersejarah bagi India, dengan meraih kemerdekaan dan kebebasan dari imperialis Inggris. Tetapi ini menjadi ironi bagi seorang Mahatma Gandhi, dimana ia merasa teralienasi dan kehidupan agamanya yang moderat dengan ajaran universalnya disalah artikan oleh kaumnya sendiri, umat Hindu. Ironi itu benar-benar terjadi ketika ia tewas tertembak oleh militant Hindu, Nathuram Vinayak Godse pada 30 Januari 1948 pada pukul 5 sore lewat 10 menit, di sebuah pertemuan doa.
 Sebuah kejadian yang juga sama seperti yang diucapkan Gandhi pada 29 Januari kepada salah satu temannya, bahwa,”apabila seseorang ingin mengakhiri hidupku dengan menembakkan peluru ke tubuhku, maka aku akan menyongsong peluru itu tanpa rintihan ataupun keluhan dan aku akan menghembuskan nafas terakhir dengan Asma Tuhan selalu selalu terucap dari mulutku. Aku berharap aka ada seseorang yang berhasil memenuhi permintaanku ini.” Gandhi berharap bahwa dia akan mati karena terbunuh.
Waktu singkat yang diperoleh Gandhi semenjak kemerdekaan hingga meniggalnya memang sebuah hal yang patut disayangkan dalam proses dan upaya Gandhi dalam mengintegrasi India dan Pakistan. Munculnya India dan Pakistan merupakan sejarah dalam perjuangan Gandhi. Dia  membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.

1.2  GELAR MAHATMA
Gelar Mahatma (bahasa Sanskerta: "jiwa agung") diberikan kepadanya pada tahun 1914 di Afrika Selatan. Selain itu, di India ia juga dipanggil Bapu (bahasa Gujarat: panggilan istimewa untuk "ayah", "papa". Gelar Mahatma sering disalahartikan di Barat sebagai nama kecil Gandhi. Mahatma merupakan sebuah kata dalam bahasa Sanskerta yang berasal dari maha (berarti besar) dan atma (berarti Jiwa).
1.3 AJARAN DAN PEMIKIRAN BESAR MAHATMA GANDHI
1.      Ahimsa
Ajaran ini berasal dari kata himsa (kekerasan). Sesuai dengan asal katanya, ajaran ini menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk menjunjung tinggi semangat nir-kekerasan (non-violence) dalam setiap laku kehidupannya. Pengertian lain Secara harfiah, ahimsa memiliki makna tidak menyerang, tidak melukai atau tidak membunuh.
Secara harfiah ahimsa berarti “tidak menyakiti”, tetapi menurut Gandhi pengertian seperti itu belum cukup, menurutnya ahimsa berarti menolak keinginan untuk membunuh  dan tidak membahayakan jiwa, tidak menyakiti hati,tidak membenci,tidak membuat marah,tidak mencari keuntungan diri sendiri dengan meperalat serta mengorbankan  orang lain.Pengertian ahimsa sebagai suatu sarana menciptakan suasana membangun, cinta dan berbuat baik kepada orang lain meskipun orang lain itu telah menyakitinya,bahkan terhadap musuhnya sekalipun.


2.      Satyagraha
Tanggal 9 January 1915 Gandhi menetap di India. Tahun 1920 sampai 1922 Gandhi menyeruhan satyagraha sampai pelosok negeri. Secara harfiah satyagraha berarti suatu pencarian kebenaran dengan tidak mengenal lelah. Berpegang teguh  pada kebenaran artinya satyagraha merupakan jalan hidup seorang yang berpegang teguh terhadap Tuhan yang maha esa dan mengabdikan seluruh hidupnya pada Tuhan Yang Maha Esa.Karena jalan satu-satunya untuk mencapai tujuan ini adalah dengan sarana ahimsa,maka satyagraha juga berarti”mengejar tujuan benar dengan sarana ahimsa.Ajaran ini berarti “keteguhan berpegang pada kebenaran”. Bisa dikatakan bahwa Gerakan ini merupakan gerakan non-kooperatif/ tidak bekerja sama dan menentang kebijakan-kebijakan Inggris untuk mencapai kebenaran.
3.      Swadesi
Pengertian swadesi adalah cinta tanah air sendiri,cara mengabdi kepada masyarakat yang sebaik-baiknya kepada lingkungannya sendiri lebih dahulu. Dalam bahasa sederhana, Gandhi mengartikannya sebagai “menggunakan apa yang dihasilkan oleh negeri sendiri”. Konsep swadeshi mengarah pada swaraj dalam arti pemerintah oleh negeri sendiri (self-rule) yang senjatanya bertumpu pada kekuatan sendiri (self-reliance).
4.      Hartal
Hartal semacam pemogokan nasional,toko-toko ditutup sebagai protes politik dan para pekerja melakukan pemogokan massal.Untuk pertama kalinya Ghandi memutuskan untuk menentang pemerintah kolonial Inggris di india. Ia Memutuskan melaksanakan hartal.ia mengatakan bahwa suatu hari kegiatan dagang harus dihentikan,toko-toko tutup,dan pekerja-pekerja mogok.


1.4 KONTRIBUSI DALAM MASYARAKAT
 Gandhi membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris, beliau menjadi seorang aktivis politik dan dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Saat di Afrika beliau memperjuangkan keadilan atas diskriminasi antara orang kulit hitamm dan kulit putih.  Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan, beliau juga mengatakan ajarannya yaitu ahimsa, satyagraha, hartal dan swadesi, dimana gerakan ini dapat memberikan kemerdekaan bagi India atas Inggris pada tanggal 15 Agustus 1947.

1.5 INSPIRASI YANG DIPEROLEH DARI MAHATMA GANDHI

            Menurut saya, Mahatma Gandhi adalah sosok yang sangat luar biasa, beliau sangat berjasa kepada seluruh rakyat India, beliau selalu memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan kedamaian kepada seluruh umat manusia. Beliau adalah seorang sederhana yang mempunyai pemikiran dan jasa yang sangat luar biasa, beliau adalag sosok yang cerdas, tegas, bijaksana, penuh tanggung jawab dan penuh cinta, ia selalu menganggap bahwa semua orang adalah sama, Dari kehidupan beliau, saya mengerti bahwa semua orang  memiliki hak yang sama dan tidak ada diskriminasi apapun. Beliau adalah sosok yang memiliki jiwa sosial tinggi, dan banyak ide ide beliau yang mampu mengubah dunia menjadi lebih baik. Salah satu kata-kata beliau yang menjadi favorit saya adalah kepuasan itu terletak pada usaha, bukan pada pencapaian hasil. Berusaha keras adalah kemenangan terbesar. Dari kata-kata ini memotivasi saya untuk selalu berusaha bekerja keras, bekerja dengan baik sesuai kemampuan saya. Dari kata – kata ini juga mengajarkan supaya kita tidak cepat menyerah dan tidak mudah putus asa.
REFERENSI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar