Minggu, 20 November 2016

tokoh kunti

TOKOH KUNTI
        Kunti adalah istri  dari prabu pandu dan ibu dari pandava, nama lainnya adalah prtha yang merupakan sosok pahlawan mulia dalam Mahabharata.
1. kelahiran
        Kunti adalah saudara perempuan dari ayah sri krsna, nama sebenarnya adalah partha vasudewa dan partha adalah anak-anak dari prabu surasena dari Varhsa yadava. Prabu kuntibhoja adalah putra dari saudara perempuan surasena. Surasena berjanji akan memberikan putrid pertamanya untuk di angkat oleh kuntibhoja, dan kemudian kunti pun di bawa keistana, sejak saat itu nama parhta di ubah menjadi kunti ( mahabhata. Adiparva 111 ). Kunti, madri dan gandahari lahir dari aspek tiga perempuan surgawi, yaitu siddhi, karti dan mati ( Mahabharata Adiparva 67.160 ).
2. Kunti dan Mantra
        Melayani para brahmana yang datang ke balai pertemuan kuntibhoja dengan membawa persembahan dan lain-lain adalah kewajiban Kunti. Pada suatu hari rsi Dhrvasa mengunjungi kuntibhoja, karena ia tahu rsi itu mudah sekali tersinggung , kunti di tugaskan secara khusus melayaninya dan ia memang melakukan yang terbaik. Suatu harinuntuk menguji kunti, rsi itu meminta kunti menyiapkan makanan sebelum ia mandi dan ia praktis tidak punya waktu  untuk kembali setelah dan duduk makan. Menjelang waktu itu kunti telah mampu masakannya, yang ia tempatkan sebuah piring di hadapannya.  Hidangan itu terlalu panas dan masih beruap, dan rsi itu memandang punggung kunti. Menyadari makna dari pandangan itu, kunti membungkukkan punggungnya di hadapan rsi untuk di gunakan sebagai tempat menaruh hidangan itu. Seperti diinginkanya, rsi itu menaruh makanannya di atas punggung kunti. Walaupun punggungnya terasa terbakar tapi ia tidak memperlihatkan tanda-tanda itu. Merasa senang atas perlakuannya terhadap dirinya, ia mengajari kunti sebuah mantra dan emberkainya dengan kata-kata berikut ulangi mantra ini engkau akan memanggil devata mana puun yang engkau inginkan dan berterima kasih atas bantuannya, engkau akan mendapatkan anak, “kathasaritsagara, lavanakalambaka, tarahga 2 dan bharata.” (Malayalam 111).

3.Kunti mencoba mantra
          Setelah rsi Durvasana meninggalkan istana, kunti memiliki hasrat kuat untuk mencoba keampuhan mantra itu. Dan pada suatu hari ia memanggil dewa surya dengan mantranya. Surya yang merasa terpanggil, bertanya kepada Kunti, apa yang diinginkannya, Namun Kunti menyuruh Sang Dewa untuk kembali ke kediamannya, Karena Kunti sudah memanggil dewa surya agar datang ke bumi,namun tidak menginginkan berkah apapun, Sang Dewa memberikan seorang putra kepada Kunti. Kunti tidak ingin memiliki putra semasih muda, maka ia memasukkan anak tersebut ke dalam keranjang dan menghanyutkannya di sungai Aswa. Kemudian putra tersebut dipungut oleh seorang kusir di keraton Hastinapura yang bernama Adirata; anak tersebut diberi nama Karna.
  4. Kunti Sahembara
        Dalam sahembara yang diselenggarakan oleh Kunti Bohoja, Sahembara berlangsung beberapa hari, akhirnya Raja Pndu keluar dinyatakan sebagai pemenang. Dia memdapat kalungan bunga tanda kemenangan dari Kunti. Pandu keluar sebagai pemenang karena terkenal bijaksana dan perkasa. Sterelah upacara perkawinan dilangsungkan dengan khidmat, kunti mengikuti suaminya dan tinggal di Hastinapura.
5. Kehidupan Perkawainan Kunti
        Setelah menikah dengan kunti dan tinggal di Hastinapura, raja Pandu menikahi Dewi Madri  sebagai istri ke dua, dan ketiganya menjalani kehidupan bahagia. Pada suatu hari Pandu pergi berburu di tenagh hutan dan memanah mati seorang Rsi Kindama, yang sedang bercinta dengan istrinya di tengah hutan, mereka berdua mengambil sujud sepasang rasa. Rsi itu mengutuk Pandu dengan kematian pada saat ia menyentuh istrinya, karena dihantui kesedihan akan kutukan itu ia member tahu para istrinya dan memutuskan untuk melakukan Sannyasa. Akhirnya Pandu dan kedua istriny hidup sebagai pertapa, dan disanalah ia mulai melakukan ritual Tapa Brata. Lalu kunti mengatakan kepada Pandu tentang anugrah yang ia dapatkan dari Durvasana, dan atas berkenannya ia melahirkan 3 orang putra. Yang pertama diberi nama Yudhistira, yang kedua bernama Bima dan yang terakhir Bernama Arjuna dari Dewa Indra. Tetapi, karena Pandu menginnginkan bahwa Madri harus memiliki putra dengan Mantra Kunti maka kemudian Kunti memberitahu Madri mantra tersebut. Madri memanggil dewa Aswin dan menerima putra kembar yang diberi nama Nakula dan Sahdewa. Kelima putra Pandu tersebut dikenal dengan nama Pandawa.
6. Kunti menjadi janda
        Selama musim dingin ketika hutan menebarkan wewangian aneka bunga, Pandu lupa akan kutukan Rsi itu dan menuruti hasrat seksual dengan Madrid an ketika itu Ia langsung meninggal dunia. Kunti dan Madri berebutan untuk mengakhiri hidupnya dalam api pembakaran jasad suami mereka tetapi para Rsi dan kerabat menyarankan salah satu darmereka harus tetap hidup dan Kunti kembali ke Hastinapura dengan anaknya. Sesuai dengan amanat Madri, Kunti berjanji akan memperlakukan Nakula dan Sahdewa seperti putranya sendiri.
        Selama kelima putranya pergi ke pengasingan selama 13 tahun, Kunti tinggal di rumah iparnya, Widura. Kisah Kunti juga tercantum dalam Bhagawatapurana, dan di sana ia muncul sebagai narator untuk suatu devosi Hindu yang dikenal dengan istilah Bhaktiyoga.
        Setelah pertempuran besar di Kuruksehetera berkecamuk dan usianya sudah sangat tua Kunti pergi ke hutan, bersama dengan iparnya seperti Dretarastra, Widura, Gandari untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Mereka menyerahkan kerajaan kepada Yudhistira. kunti dan yang lainnya terbakar oleh api suci mereka sendiri dan wafat di sana.