Senin, 19 Maret 2018

Makalah Teori Evolusi Darwin dan Reinkarnasi


MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR
PANDANGAN TENTANG TEORI EVOLUSI DARWIN DAN
REINKARNASI
Dosen Pengampu: Untung Suhardi, S.Pd.H, M.Fil.H
Oleh:
1.    Agustya Prayuda
2.    Eni Kusti Rahayu
3.    Wahyuni.

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU
DHARMA NUSANTARA
JAKARTA
2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................... 5
1.4  Manfaat Penulisan............................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Teori Evolusi Darwin....................................................................... 6
2.2  Reinkarnasi ...................................................................................... 9
2.3  Hubungan Teori Evolusi Darwin dengan Reinkarnasi..................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 15
3.2 Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS......................................................................... 18
BIODATA INFORMAN...................................................................... 22




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan lebih sempurna daripada binatang, apalagi bila dibandingkan dengan tumbuhan. Hal tersebut dikarenakan manusia memiliki akal dan budi yang menjadi ciri manusia yang membedakan dengan makhluk lain. beberapa ciri manusia yang sangat membedakan dengan makhluk hidup lain adalah sifat manusia yang selalu ingin tahu dan selalu berpikir tentang apa yang sebaiknya dilakukan di masa sekarang, atau masa depan, dengan mempertimbangkan masa lalu yang merupakan pengalaman. Rasa ingin tahu manusia pada mulanya muncul karena adanya alam semesta dan juga adanya dirinya sendiri itu. Seperti misalnya rasa ingin tahu mengapa ia diciptakan, mengapa ia hidup, mengapa ia dilahirkan tetapi menderita, mengapa ada kematian dan mengapa ada kehidupan setelah kematian. Begitu banyak rasa ingin tahu manusia mengenai kehidupan ini.
Kita mengetahui bahwa di dalam alam semesta ini selalu ada kelahiran dan kematian. Beberapa spesies menghilang dan beberapa spesies baru bermunculan yang merupakan makhluk yang belum pernah kita kenal sebelumnya. Sering kita dengar pertanyaan bahwa makhluk hidup itu mengalami evolusi atau tahapan –tahapan tertentu, atau apakah langsung ada begitu saja diciptakan oleh Tuhan. Dalam ajaran Hindu, ada sebuah paham Reinkarnasi atau kelahiran kembali yang merupakan hukum sebab akibat dari perbuatan yang telah dilakukan pada kehidupan terdahulu. Dalam proses Reinkarnasi, makhluk hidup ini berlangsung secara bertahap, mulai dari zat-zat mineral, kemudian mati dan lahir kembali menjadi tumbuhan. Di waktu berikutnya, tumbuhan itu mati dan lahir kembali menjadi seekor binatang, kemudian menjadi manusia. Sedangkan manusia bisa saja terlahir kembali menjadi manusia, hewan atau bahkan tumbuhan. Itu semua tergantung perbuatan manusia selama ia hidup di dunia.
Sementara itu, ada sebuah teori yang cukup menimbulkan pro dan kontra, yaitu Teori Evolusi yang diungkapkan oleh Charles Robert Darwin.  Dalam teorinya, ia mengatakan bahwa kera merupakan nenek moyang dari asal-usul manusia yang terjadi karena adanya proses seleksi alam. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan berusaha menjawab tentang asal usul manusia, sekaligus membahas tentang pandangan pandangan teori evolusi Darwin, apakah ada hubungannya dengan Reinkarnasi ataukah justru bertentangan.
















1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pandangan Teori Evolusi menurut Charles Darwin?
2.      Apa sebab adanya Reinkarnasi?
3.      Bagaimana hubungan Teori Evolusi Charles Darwin dengan reinkarnasi?

1.3  Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pandangan Teori Evolusi Charles Darwin;
2.      Untuk mengetahui sebab adanya Reinkarnasi;
3.      Untuk mengetahui hubungan Teori Charles Darwin dengan Reinkarnasi.

1.4  Manfaat Penulisan
1.4.1        Manfaat Teoritis
Agar kita memahai dan mengetahui mengenai Teori Evolusi Charles Darwin, mengetahui sejarah perkembangan manusia, mengetahui sebab adanya Reinkarnasi, dan mengetahui Teori Charles Darwin berhubungan dengan Reinkarnasi atau bertentangan.
1.4.2        Manfaat praktis
Dari Reinkarnasi, kita mengetahui adanya karmaphala. Oleh karena itu, hendaknya supaya kita senantiasa melakukan kebaikan, agar kita terlepas dari siklus reinkarnasi.






BAB II
PEMBAHASAN
1.1    Teori Evolusi menurut Charles Darwin

Teori Evolusi adalah pendapat yang menyatakan bahwa terjadi perubahan secara pelan dan memakan waktu yang sangat lama sekali dalam kehidupan makhluk hidup. Perubahan ini tidak Nampak bila diukur dalam tempo hanya ribuan tahun, diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tampak jelas.
 Seorang berkebangsaan Inggris bernama Charles Robert Darwin(1802-1882), sejak kecil sudah memiliki minat yang sangat besar terhadap alam. Ayah Darwin, seorang dokter yang sangat terhormat dan terkenal itu mengganggap bahwa  tidak ada masa depan bagi seorang ahli ilmu alam, maka ayahnya menyekolahkan Charles Darwin ke University of Endinburg untuk belajar kedokteran. Saat itu umur Darwin adalah 16 tahun, ia merasa sekolah kedokteran itu sangat membosankan dan memuakkan, meskipun begitu ia mendapat nilai dan angka yang baik. Karena kebosanannya itu, kemudian ia mendaftarkan dirinya di Cambridge University. Tahun 1831 Darwin menerima gelar BA, karena ia merupakan lulusan termuda, maka Pastur John Henslow, professor botani di Cambridge merekomendasikan Darwin untuk melakukan pelayaran mengelilingi dunia.
Saat Darwin berumur 22 tahun, ketika ia berlayar di Britania Raya, misi utama pelayaran  tersebut adalah mendata daerah-daerah sepanjang garis pantai Amerika Selatan. Darwin menghabiskan sebagian besar waktunya di pantai, mengamati dan mengumpulkan ribuan spesies flora dan fauna yang eksotik dan beragam. Darwin mengamati berbagai adaptasi tumbuhan dan hewan yang ada disana. Dari hasil pengamatannya, Darwin menulis banyak sekali mengenai flora dan fauna di Amerika Selatan, tepatnya di Galapagos.
Setelah kembali ke Britania Raya pada tahun 1836, Darwin mulai mengevaluasi semua hasil pengamatannya. Ia mulai memahami bahwa asal mula spesies baru dan adaptasi dengan lingkungan adalah dua proses yang saling berkaitan.                               
Pada awal tahun 1844, Darwin telah mengetahui bagian penting dari teorinya mengenai seleksi alam sebagai mekanisme evolusi. Dalam bukunya The Origin Of Species By Means Of Natural Selection Or The Preservation Of Favoured Race In The Struggle For Life(1859) mengemukakan teori evolusi yang sangat menghebohkan, karena dinilai bertentangan dengan ajaran agama. Dalam buku tersebut dikemukakan bahwa asal-usul makhluk hidup yang menjadi dasar organiknya adalah seleksi alam dan seksual. Alam semesta menyeleksi untuk cadangan variasi individu yang sudah sangat cocok dengan lingkungan. Karena lingkungan selalu berubah, maka berubah pulalah organisme di dalamnya dan individu yang paling cocok dengan lingkungan alam akan membuahkan keturunan yang tercocok. Dalam kehidupan terjadi seleksi alami dan seksual. Seleksi alami berupa pertarungan dalam kehidupan, yang kuat akan terus bertahan.
Teori seleksi tersebut diatas yang ditujukan pada dunia binatang berlaku juga pada manusia.Pada manusia lebih berpengaruh seleksi seksual daripada seleksi alam. Tentang ini ditulis Darwin dalam The Descent Of Man, And Selection In Relation On Sex(1871). Kemudian dalam buku Man’s Place In Nature(1863)  menguraikan perkembangan manusia secara ilmiah. Diambilnya perbandingan susunan anatomi manusia dengan kera, terutama dengan simpanse dan gorilla, kedua makhluk tersebut paling dekat pertaliannya dengan manusia(ada yang menyebutkan persamaannya sampai 97%).
Seorang pakar Jerman, August Weissmann (1834-1914), mendukung teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin, tetapi menolak pendapat bahwa watak atau sifat yang diperoleh suatu makhluk diwariskan. Weissmann mengemukakan teori genetika modern dengan menekankan bahwa ada kebebasan dari germ-plasm (istilah yang diberikan untuk faktor-faktor warisan dalam sel kelamin). Menurutnya Germ plasm  terdapat dalam kromosom, jadi evolusinya adalah masalah genetika, soal keturunan yang menyangkut masalah bagaimana diwariskan gen-gen melalui sel kelamin. Evolusi yang dimaksud adalah  gejala seleksi alam terhadap faktor genetika.

Menurut Bapak Made Wirawan bahwa teori evolusi itu tidak benar bahwa manusia lahir dari kera,karena tidak ada sebuah benang merah yang ditemukan, yang seolah-olah ada benang yang terputus dan tidak ada bukti secara ilmiah bahwa tiba-tiba ada manusia lahir dari seekor kera. Jadi kalau dibandingkan dengan dengan teori darwin dengan teori samkya maka teori darwin akan terpatahkan. Teori samkya yaitu pertemuan antara asas jasmani dan rohani yang disebut purusa dan pradana yang muncul melalui proses manas, mahat, budi,  ahamkara, lalu melalui proses lagi yaitu panca budindriya, panca kamendriya, dan terahir menjadi panca mahabhuta. Begitulah proses bagaimana penciptaan alam semesta dan seluruh isinya termasuk umat manusia, manusia berproses dari yang ada menjadi tidak ada. (Wawancara, sabtu, 16 April 2016, pukul 19:44 WIB)
/
Kemudian tentang teori Darwin, menurut Bapak Wayan Budha bahwa teori Darwin telah di bantahnya dan telah gugur lama karena tidak akurat seutuhnya. Darwin hanya meneliti dari makhuk hidup yang geraknya merunduk kemudian merangkak hingga akhirnya bisa berdiri tegap, sedangkan menurut hindu tidak demikian karena  semua yang hidup ini tidak hanya manusia saja, kera pun demikian sudah berbentuk sama sebagai mana wujud bentuknya, kemudian yang membedakanya adalah dari segi kualitas fisik, menurut pandangan hindu  awal mula dari adanya manusia adalah berasal Manu. Manu adalah makhluk berfikir begitu ada makhluk berfikir itulah awal mula adanya manusia. (wawancara senin, 25 April 2016, pukuk 18.30)
Berdasarkan sumber buku dan beberapa pernyataan dari para narasumber yang kami pilih, dapat kami simpulkan bahwa teori evolusi yang dikemukaan oleh Charles Darwin tersebut tidak masuk akal, ia hanya membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan dan penglihatannya di satu sisi saja, yaitu hanya melihat dari sisi seleksi alam, tanpa mempertimbangkan adanya kehidupan yang terdahulu. Di samping itu juga taidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan bahwa teori Darwin itu benar, terbukti bahwa gen antara manusia dan hewan, khususnya kera sangatlah berbeda dengan manusia. Sehingga seiring berjalannya waktu banyak masyarakat, khususnya yang ahli dalam bidang sains, menganggap bahwa teori Darwin tersebut telah gugur lama, karena tidak ada bukti ilmiah yang ditemukan.


1.2    Reinkarnasi
Dalam Ensiklopedi Indonesia (Ichtar Baru- Van Houve, 1984) dijelaskan bahwa reinkarnasi adalah sebuah ajaran Timur kuno tentang kelahiran kembali. Ajaran ini berpatokan pada paham bahwa manusia memiliki hubungan keluarga dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Manusia tunduk pada rantai eksistensi yang disebut samsara. Tenaga pendorong cakra kelahiran kembali adalah Hukum Karma, hukum sebab akibat dari perbuatan. Akibat itulah yang menyebabkan manusia lahir kembali dalam wujud makhluk yang lebih tinggi atau lebih rendah martabatnya.
Pada Ensiklopedi Nasional Indonesia(Delta Pamungkas,1997), reinkarnasi merupakan kepercayaan yang dianut sebagian manusia bahwa arwah atau jiwa akan tetap hidup setelah manusia mengalami kematian, dan akan terlahir kembali ke dunia dalam wujud raga lain, termasuk binatang. Secara sederhana reinkarnasi(latin:incarnere/incarno:kembali ke dalam daging/tubuh; Jawa: menitis-memasuki tubuh baru) adalah mewujudnya kembali sesosok roh(jiwa) dalam tubuh jasmani(makhluk hidup) yang berinteraksi dalam dimensi ruang dan waktu.    
Hukum karma atau yang lebih dikenal dengan hukum sebab akibat adalah salah satu variable penting terjadinya reinkarnasi. Secara intuitif, setiap manusia bisa menerima dan mempercayai adanya hukum yang saling mengikat diantara mereka atas perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan selama mereka berinteraksi dengan lingkungannya. Setiap kita melakukan sesuatu yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain, intuisi kita secara misterius mendesak seakan kita harus membayar kerugian yang sama di lain waktu. Demikian pula setiap kali kita berbuat kebaikan, secara misterius kebaikan akan mendatangi kita, dan uniknya, hadir dalam takaran yang lebih banyak dari apa yang kita perbuat.  
Reinkarnasi bisa diartikan sebagai “kesempatan kedua”,kesempatan bagi manusia yang gagal mencapai tujuan tertinggi dalam perjalanan evolusi spiritualnya. Kegagalan tersebut  terjadi karena manusia gagal menaklukkan ego sehingga tetap terikat oleh dunia dan keinginan-keinginan rendah.

Dalam ajaran punarbhawa, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya.
Selama roh masih terikat pada perbuatannya, pada kelahiran-kelahiran terdahulu, maka ia tidak akan bisa mencapai kebahagiaan tertinggi, yaitu lepasnya roh dari siklus reinkarnasi. Maka untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, roh melalui badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu duniawi dan terus berusaha mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika  suatu saat tubuh terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang sesungguhnya, maka perasaan duka tidak akan pernah muncul dan jiwa akan lepas dari siklus kelahiran kembali. Dalam keadaan tersebut, jiwa telah memperoleh pencerahan sejati.     (Indrahartanto, 2015)
Dalam Bhagavad gita II.20, Sri Krsna memberitahukan “….tidak ada kelahiran dan kematian bagi sang roh…… dia tidak akan terbunuh manakala badan terbunuh.” Jika sang roh tidak mati ketika badan terbunuh, maka bagaimana nasib sang roh selanjutnya? Sang roh yang abadi dalam menempuh waktu yang tak terbatas, akan mengalami kelahiran yang berulang-ulang (menjelma) dan mengembangkan potensi rohani hingga mencapai bentuknya yang paling sempurna, dalam ketuhanan. Inilah sasaran akhir yang akan dicapai sang roh melalui kelahiran yang berulang-ulang. Setelah itu sang roh tidak perlu lagi mengalami penjelmaan kembali dan manunggal lebur dengan kesadaran ilahi.
Selanjutnya dalam sloka II.22, Krsna juga berkata, “seperti halnya seseorang yang mengenakan pakaian baru dan melepaskan pakaian lama yang telah usang, demikian pula sang roh menerima badan-badan baru dan meninggalkan badan-badan lama yang telah usang.” (Kamajaya,Gede,1999:8)
Demikianlah kita semua terlibat dalam kelahiran dan kematian yang berulang ulang; berpindah dari stu badan ke badan yang lain. semua pengalaman kelahiran dan kematian yang berulang-ulang tersimpan dengan rapi di lapisan jiea yang dikenal dengan nama lapisan Karana(penyebab). Pada setiap kelahiran kembali,hubungan antara lapisan karana dengan organ otak badan yang baru akan terputus. Inilah sebabnya mengapa kita lupa dengan pengalaman hidup kita pada penjelmaaan sebelumnya. Tetapi ini bukan merupakan kelupaan total sama sekali, karena rekamannya akan senantiasa tetap terbawa pada kelahiran selanjutnya. Untuk mengingat kembali pengalaman penjelmaan kita terdahulu, dapat dilakukan dengan upaya rohani sedemikian rupa yang dapat menghubungkan organ otak dengan rekaman pengalaman penjelmaan kehidupan masa lalu di lapisan karana tersebut; bahkan secara tak sengaja, hubungan tersebut mungkin akan berwujud sebuah mimpi.
Seiring dengan perjalanan waktu kehidupan yang panjang melalui kelahiran yang berulang-ulang dalam berbagai bentuk makhluk, sang roh akan semakin tumbuh dan berkembang sampai akhirnya mencapai tingkat pertumbuhan yang paling tinggi. Secara bertahap,untuk kehidupan yang masih laten tersebut akan mengembangkan diri melalui media zat-zat mineral dan disanalah perwujudan roh yang masih muda itu berkembang. Setelah itu, misinya menyempurnakan diri yang dilanjutkan dengan kelahiran sebagai protoplasma, lalu sebagai tumbuhan. Untuk itu kemudian sang roh “lahir” sebagai tumbuh-tumbuhan. Dalam perkembangannya sebagai tumbuh-tumbuhan ini,aspek kehidupannya mulai mekar, dengan menunjukkan daya hidup yang jelas (bayu). Dalam bentuk tumbuh-tumbuhan, tampak jelas bahwa sang roh telah mengembangkan kualitas naluri, walaupun dalam bentuk yang sederhana. Daunnya bergerak menuju arah datangnya cahaya matahari, dan akarnya bergerak mencari sumber air dan makanan melalui badan tumbuh-tumbuhan.
Setelah menyelesaikan perkembangan melalui tubuh tumbuh-tumbuhan, sang roh akan lahir sebagai binatang untuk melanjutkan perkembangannya. Melelui tubuh binatang, sang roh mengembangkan naluri lebih hebat; bahkan disana sang roh telah memiliki perasaan dan emosi, walaupun pada tahap yang amat kasar.
Setelah menyelesaikan perkembangannya sebagai binatang melalui kelahitan berulang-ulang, selanjutnya sang roh mengembangkan evolusinya melelui kelahiran sebagai manusia. Melelui kelahiran sebagai manusia, sang roh mengembangkan daya hidup, emosi, perasaan, naluri, dalam tingkatan yang lebih luhur, dan untuk mengembangkan kemampuan daya pikirnya. Mengenai kemampuan daya pikir ini, diperlukan kelahiran berulangkali untuk mencapai tingkat perkembangan daya pikir yang terbaik.
Setelah bebas dari kelahiran sebagai manusia, sang roh dengan kegemilangannya akan berevolusi di alam-alam yang lebih luhur dan berbagai wujud makhluk agung. (Kamajaya, Gede,1999:10-13)

Reinkarnasi itu berkaitan dengan bagaimana manusia hidup, berproses untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Pada saat hidupnya di dunia itu seharusnya manusia melakukan atau hidup sesuai aturan dan ajaran-ajaran dalam agama hindu seperti hukum Rta, Panca Yadnya, dan paham akan ajaran-ajaran tersebut mka manusia itu akan terhindar dari yang namaya reinkarnasi atau lahir kembali, manusia itu akan selamanya menyatu dengan Brahman. Dan sebaliknya jika manusia itu tidak pahama dengan ajaran tersebut maka ia akan terus menerus lahir kembali ke dunia atau reinkarnasi tersebut. Jadi reinkarnasi tersebut adalah proses dimana manusia lahir kedunia untuk memperbaiki atau menyempurnakan hidupnya sebagai manusia yang memiliki pikiran, kalau tidak bisa memanfaatkan pikiran tersebut, maka ia tidak akan mencapai tujuannya seperti yang tercantum dalam ajaran agama hindu yaitu panca srada bagian kelima. (Wawancara, sabtu, 16 April 2016, pukul 19:44 WIB)
Menurut Drs.I Wayan Budha reinkarnasi adalah salah satu sradha didalam bagian panca sradha, yaitu adanya punarbawa yaitu kelahiran kembali,itu memang sudah siklus dari konsep Tri Kona yaitu tiga siklus hidup manusia lahir, hidup, kembali. Namun reinkarnasi lebih tepat dikatakan penjelmaan kembali. (wawancara senin, 25 April 2016 pukul 18.30 WIB)
Berdasarkan referensi buku yang telah kami kutip dan juga dari beberapa narasumber, dapat kami simpulkan bahwa reinkarnasi merupakan salah satu ajaran dalam agama Hindu yang mengajarkan mengenai sebuah kehidupan yang terjadi setelah adanya kematian. Reinkarnasi ini berkaitan dengan kelahiran kembali seorang makhluk hidup atas karma yang telah dilakukunnya pada kehidupannya terdahulu. Kelahiran kembali ini berkaitan dengan bagaiman proses kehidupan manusia, yaitu merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik. Manusia, hewan, ataupun tumbuhan mengalami kelahiran berulang untuk menyempurnakan dan memperbaiki kehidupannya yang terdahulu. Apabila telah sempurna dalam kelahiran kembali tersebut, maka ia akan mencapai sebuah kebahagiaan atau kebebasan tertinggi yang disebut dengan moksa. Untuk mencapai moksa tersebut, ia harus melepaskan segala ikatan duniawi.

1.3    Hubungan Teori Evolusi Charles Darwin dengan Reinkarnasi
Teori Evolusi Charles Darwin dengan Reinkarnasi bertentangan karena Reinkarnasi atau kelahiran kembali merupakan kesempatan kedua untuk mencapai tingkat perkembangan yang lebih sempurna, baik dari segi emosi, naluri, akal, perasaan dan juga daya pikir. Reinkarnasi merupakan suatu siklus yang akan diperoleh makhluk hidup atas perbuatan yang belum sempat ia nikmati selama hidup.
Sedangkan Teori Darwin, dari penyelidikan para ahli purbakala tentang adanya kehidupan di bumi ini saja mereka hanya dapat memperkirakan berdasarkan penemuan-penemuan mereka dalam bidang arkeologi untuk menentukan usia makhluk hidup pertama yang mendiami bumi kita ini. tetapi mereka tidak pernah menyelidiki tentang keterkaitan antara satu spesies dengan spesies yang lain. mereka hanya mencari “rangkaian hilang” yang menghubungkan evolusi manusia purba dengan manusia modern sekarang ini, sesuai yang dinyatakan olel ilmuan Charles Darwin. Mereka sama sekali belum menyentuh evolusi sang roh yang menjadikan sesosok makhluk itu memiliki kesadaran, emosi, kecerdasan, dan sebagainya. Pada waktu Charles Darwin mengemukakan teori evolusi, hal yang belum terjawab dalam bentuk bukti fosil adalah wujud makhluk yang menjadi penghitung antara kera dan manusia, sehingga disebutnya sebagai The missing link, artinya mata rantai yang hilang.


Menurut Bapak Made Wirawan, itu sangat bertentangan karena apa tori darwin dari kera menjadi manusia, sedangkan reinkarnasi dari unsur tanmatra, proses manusia memperbaiki karmawasananya dan disempurnakan. Peningkatan kualitas dirinya, kalau kita pilah-pilah teori evolusi darwin (perubahan) maka disitu ada benang merah yang tidak ditemukan, tidak ada pembuktian manusia berasal dari kera. Kalau ditanya hubungannya (bertentangan) reinkarnasi menggambarkan orang lahir kembali untuk memperbaiki dan menyempurnakan kejadian manusia pada masa lampau, berevolusi kalau mengerti, melalui perubahan kalau tidak berubah maka tidak berevolusi atau lahir berulang-ulang, jika ia mengerti ajaran tuhan dan melaksanakan dengan baik maka ia tidak akan berevolusi dan akan menyatu dengan tuhan. (Wawancara, sabtu, 16 April 2016, pukul 19:44 WIB)
 Menurut Bapak Wayan Budha, tidak ada hubungan antara reinkarnasi dengan teori Darwin, reinkarnasi berkaitan dengan proses  penjelmaan yang merupakan hasil dari karmawasana, jika Darwin hanya melihat dari fisiknya saja tetapi reingkarnasi menyebut kedua duanya menjelaskan penjelmaan dan juga fisik. Seperti tumbuh-tumbuhan Eka Pramana kemudian hewan dengan Dwi Pramana sedangkan manusia yaitu Tri Pramana. (wawancara senin, 25 April 2016, pukul 18.30)

















BAB III
PENUTUP
3.1         kesimpulan
Teori Evolusi adalah pendapat yang menyatakan bahwa terjadi perubahan secara pelan dan memakan waktu yang sangat lama sekali dalam kehidupan makhluk hidup. Darwin menguraikan perkembangan manusia secara ilmiah. Diambilnya perbandingan susunan anatomi manusia dengan kera, terutama dengan simpanse dan gorilla, kedua makhluk tersebut paling dekat pertaliannya dengan manusia(ada yang menyebutkan persamaannya sampai 97%).
Secara sederhana reinkarnasi adalah mewujudnya kembali sesosok roh(jiwa) dalam tubuh jasmani(makhluk hidup) yang berinteraksi dalam dimensi ruang dan waktu Reinkarnasi bisa diartikan sebagai “kesempatan kedua”,kesempatan bagi manusia yang gagal mencapai tujuan tertinggi dalam perjalanan evolusi spiritualnya. Kegagalan tersebut  terjadi karena manusia gagal menaklukkan ego sehingga tetap terikat oleh dunia dan keinginan-keinginan rendah. Selama roh masih terikat pada perbuatannya, pada kelahiran-kelahiran terdahulu, maka ia tidak akan bisa mencapai kebahagiaan tertinggi, yaitu lepasnya roh dari siklus reinkarnasi.
Teori Evolusi Charles Darwin dengan Reinkarnasi bertentangan karena Reinkarnasi atau kelahiran kembali merupakan kesempatan kedua untuk mencapai tingkat perkembangan yang lebih sempurna, baik dari segi emosi, naluri, akal, perasaan dan juga daya pikir. Sedangkan Teori Darwin, hanya dapat memperkirakan berdasarkan penemuan-penemuan mereka dalam bidang arkeologi untuk menentukan usia makhluk hidup pertama yang mendiami bumi kita ini. tetapi mereka tidak pernah menyelidiki tentang keterkaitan antara satu spesies dengan spesies yang lain. mereka hanya mencari “rangkaian hilang” yang menghubungkan evolusi manusia purba dengan manusia modern sekarang ini,



3.2         Saran
Berkaitan dengan reinkarnasi, kita hendaknya senantiasa berbuat kebaikan. Mengenai adanya teori evolusi yang diungkapkan oleh Darwin, hendaknya kita lebih berpikir positif dan lebih menggunakan logika serta nalar, karena Darwin hanya melakukan penelitian di satu tempat saja, teori tersebut juga tidak terbukti secara ilmiah, bahkan beberapa orang menyatakan bahwa teori evolusi Darwin itu telah gugur sejak lama, karena bertentangan dengan ajaran agama.



















DAFTAR PUSTAKA
Cudamani.1993. Karmaphala dan Reinkarnasi. Jakarta: Penerbit Hanuman Sakti
Indrahartanto.2008. Reinkarnasi. Yogyakarta:Penerbit Narasi
Kamajaya, Gede. 1999. Hukum Evolusi Roh(Brahma Cakra). Surabaya: Paramita
Muhyidin Muhammad.2006.Asal Usul Manusia. Yogyakarta: Penerbit IRCiSoD
Supartono,W,dkk.2004. Ilmu Alamiah Dasar. Bogor:Ghalia Indonesia
Robo,Rusnia.https://rusniarobo.wordpress.com/makalah/makalah-biologi-evolusi-manusia(Diakses pada 14 April 2016, pukul 20: 13:47)















BIODATA PENULIS

Nama                           : Agustya Prayuda
Tempat, tanggal lahir  : Ambarawa, 20 Agustus 1996
Alamat                         : Komplek TNI AU,   Jalan Dwikora  Raya,  Pura Agung Taman Sari  Halim Perdana Kusuma
Jurusan                        : Penerangan Agama Hindu
Nim                             : 15.0910.0032







BIODATA PENULIS


Nama                           : Eni Kusti Rahayu
Tempat, tanggal lahir  : Pekalongan, 01 Desember 1996
Alamat                         : Komplek Pondok Kuwera No 20, Kel. Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Jurusan                        : Penerangan Agama Hindu
Nim                             :1509.10.0034







BIODATA PENULIS


                                                                                   

                                                                                               
           

Nama                                       : Wahyuni                                
Tempat, Tanggal Lahir            : Malang, 01 Desember 1995
Alamat                                     : Jl. Cipinang Jaya Aa No.3 Jak-Tim
Jurusan                                    : Pendidikan    
Nim                                         : 1509.00.1094







BIODATA INFORMAN

Nama                           : Drs. I Wayan Budha, M.Pd
Tempat, tanggal lahir  : Selat Karangasem, Bali, 10 Juni 1960
Alamat                          : Jalan Pahlawan Khomarudin No 80 Rt 11/ Rw 05, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur
Pekerjaan                     : Dosen


Nama                           : I Made Wirawan, S.Ag,M.Fil.H
Tempat, tanggal lahir  : Bali, 30 Mei 1960
Alamat                                    : Citeureup, Bogor
Pekerjaan                     : Dosen








Pertanyaan presentasi
1.      Sindi : adakah teori lain tentang perubahan manusia selain teori Darwin dan teori samkya?
2.      Ibu agung : bagaimana perubahan manusia menurur hindu?
3.      Dewi : bagaimana pandangan kalian tentang kedua teori yang bertolak belakang antara teori Darwin dengan reinkarnasi menurut pandangan hindu
4.      Putu dewi: bagaimana dengan kera yang sekarang apakah akan mengalami evolusi?

5.      Erma: bagaimana menurut kalian tentang menusia dengan kera yang memiliki akal pikiran?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar