MAKALAH
ILMU KEALAMAN DASAR
PANDANGAN TENTANG TEORI EVOLUSI
DARWIN DAN
REINKARNASI
Dosen
Pengampu: Untung Suhardi, S.Pd.H, M.Fil.H
Oleh:
1. Agustya
Prayuda
2. Eni
Kusti Rahayu
3. Wahyuni.
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU
DHARMA NUSANTARA
JAKARTA
2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................. 3
1.2
Rumusan Masalah............................................................................. 5
1.3
Tujuan Penulisan............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Evolusi Darwin....................................................................... 6
2.2 Reinkarnasi
...................................................................................... 9
2.3 Hubungan Teori Evolusi Darwin
dengan Reinkarnasi..................... 13
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan........................................................................................ 15
3.2
Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS......................................................................... 18
BIODATA INFORMAN...................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia
merupakan makhluk yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan lebih sempurna
daripada binatang, apalagi bila dibandingkan dengan tumbuhan. Hal tersebut
dikarenakan manusia memiliki akal dan budi yang menjadi ciri manusia yang
membedakan dengan makhluk lain. beberapa ciri manusia yang sangat membedakan
dengan makhluk hidup lain adalah sifat manusia yang selalu ingin tahu dan
selalu berpikir tentang apa yang sebaiknya dilakukan di masa sekarang, atau
masa depan, dengan mempertimbangkan masa lalu yang merupakan pengalaman. Rasa
ingin tahu manusia pada mulanya muncul karena adanya alam semesta dan juga
adanya dirinya sendiri itu. Seperti misalnya rasa ingin tahu mengapa ia
diciptakan, mengapa ia hidup, mengapa ia dilahirkan tetapi menderita, mengapa
ada kematian dan mengapa ada kehidupan setelah kematian. Begitu banyak rasa
ingin tahu manusia mengenai kehidupan ini.
Kita mengetahui
bahwa di dalam alam semesta ini selalu ada kelahiran dan kematian. Beberapa
spesies menghilang dan beberapa spesies baru bermunculan yang merupakan makhluk
yang belum pernah kita kenal sebelumnya. Sering kita dengar pertanyaan bahwa
makhluk hidup itu mengalami evolusi atau tahapan –tahapan tertentu, atau apakah
langsung ada begitu saja diciptakan oleh Tuhan. Dalam ajaran Hindu, ada sebuah
paham Reinkarnasi atau kelahiran
kembali yang merupakan hukum sebab akibat dari perbuatan yang telah dilakukan
pada kehidupan terdahulu. Dalam proses Reinkarnasi, makhluk hidup ini
berlangsung secara bertahap, mulai dari zat-zat mineral, kemudian mati dan
lahir kembali menjadi tumbuhan. Di waktu berikutnya, tumbuhan itu mati dan
lahir kembali menjadi seekor binatang, kemudian menjadi manusia. Sedangkan
manusia bisa saja terlahir kembali menjadi manusia, hewan atau bahkan tumbuhan.
Itu semua tergantung perbuatan manusia selama ia hidup di dunia.
Sementara itu, ada
sebuah teori yang cukup menimbulkan pro dan kontra, yaitu Teori Evolusi yang
diungkapkan oleh Charles Robert Darwin. Dalam teorinya, ia mengatakan bahwa kera
merupakan nenek moyang dari asal-usul manusia yang terjadi karena adanya proses
seleksi alam. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan berusaha menjawab
tentang asal usul manusia, sekaligus membahas tentang pandangan pandangan teori
evolusi Darwin, apakah ada hubungannya dengan Reinkarnasi ataukah justru
bertentangan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pandangan Teori Evolusi menurut Charles Darwin?
2. Apa
sebab adanya Reinkarnasi?
3. Bagaimana
hubungan Teori Evolusi Charles Darwin dengan reinkarnasi?
1.3 Tujuan
penulisan
1. Untuk
mengetahui pandangan Teori Evolusi Charles Darwin;
2. Untuk
mengetahui sebab adanya Reinkarnasi;
3. Untuk
mengetahui hubungan Teori Charles Darwin dengan Reinkarnasi.
1.4 Manfaat
Penulisan
1.4.1
Manfaat Teoritis
Agar
kita memahai dan mengetahui mengenai Teori Evolusi Charles Darwin, mengetahui
sejarah perkembangan manusia, mengetahui sebab adanya Reinkarnasi, dan
mengetahui Teori Charles Darwin berhubungan dengan Reinkarnasi atau
bertentangan.
1.4.2
Manfaat praktis
Dari
Reinkarnasi, kita mengetahui adanya karmaphala. Oleh karena itu, hendaknya
supaya kita senantiasa melakukan kebaikan, agar kita terlepas dari siklus
reinkarnasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Teori
Evolusi menurut Charles Darwin
Teori Evolusi
adalah pendapat yang menyatakan bahwa terjadi perubahan secara pelan dan
memakan waktu yang sangat lama sekali dalam kehidupan makhluk hidup. Perubahan
ini tidak Nampak bila diukur dalam tempo hanya ribuan tahun, diperlukan waktu
jutaan tahun agar perubahan tampak jelas.
Seorang berkebangsaan Inggris bernama Charles
Robert Darwin(1802-1882), sejak kecil sudah memiliki minat yang sangat besar
terhadap alam. Ayah Darwin, seorang dokter yang sangat terhormat dan terkenal
itu mengganggap bahwa tidak ada masa
depan bagi seorang ahli ilmu alam, maka ayahnya menyekolahkan Charles Darwin ke
University of Endinburg untuk belajar kedokteran. Saat itu umur Darwin adalah
16 tahun, ia merasa sekolah kedokteran itu sangat membosankan dan memuakkan,
meskipun begitu ia mendapat nilai dan angka yang baik. Karena kebosanannya itu,
kemudian ia mendaftarkan dirinya di Cambridge University. Tahun 1831 Darwin
menerima gelar BA, karena ia merupakan lulusan termuda, maka Pastur John
Henslow, professor botani di Cambridge merekomendasikan Darwin untuk melakukan
pelayaran mengelilingi dunia.
Saat Darwin
berumur 22 tahun, ketika ia berlayar di Britania Raya, misi utama
pelayaran tersebut adalah mendata
daerah-daerah sepanjang garis pantai Amerika Selatan. Darwin menghabiskan
sebagian besar waktunya di pantai, mengamati dan mengumpulkan ribuan spesies
flora dan fauna yang eksotik dan beragam. Darwin mengamati berbagai adaptasi
tumbuhan dan hewan yang ada disana. Dari hasil pengamatannya, Darwin menulis
banyak sekali mengenai flora dan fauna di Amerika Selatan, tepatnya di
Galapagos.
Setelah kembali
ke Britania Raya pada tahun 1836, Darwin mulai mengevaluasi semua hasil
pengamatannya. Ia mulai memahami bahwa asal mula spesies baru dan adaptasi
dengan lingkungan adalah dua proses yang saling berkaitan.
Pada awal tahun
1844, Darwin telah mengetahui bagian penting dari teorinya mengenai seleksi
alam sebagai mekanisme evolusi. Dalam bukunya The Origin Of Species By Means Of Natural Selection Or The Preservation
Of Favoured Race In The Struggle For Life(1859) mengemukakan teori evolusi
yang sangat menghebohkan, karena dinilai bertentangan dengan ajaran agama.
Dalam buku tersebut dikemukakan bahwa asal-usul makhluk hidup yang menjadi
dasar organiknya adalah seleksi alam dan seksual. Alam semesta menyeleksi untuk
cadangan variasi individu yang sudah sangat cocok dengan lingkungan. Karena
lingkungan selalu berubah, maka berubah pulalah organisme di dalamnya dan
individu yang paling cocok dengan lingkungan alam akan membuahkan keturunan
yang tercocok. Dalam kehidupan terjadi seleksi alami dan seksual. Seleksi alami
berupa pertarungan dalam kehidupan, yang kuat akan terus bertahan.
Teori seleksi
tersebut diatas yang ditujukan pada dunia binatang berlaku juga pada manusia.Pada
manusia lebih berpengaruh seleksi seksual daripada seleksi alam. Tentang ini
ditulis Darwin dalam The Descent Of Man,
And Selection In Relation On Sex(1871). Kemudian dalam buku Man’s Place In Nature(1863) menguraikan perkembangan manusia secara
ilmiah. Diambilnya perbandingan susunan anatomi manusia dengan kera, terutama
dengan simpanse dan gorilla, kedua makhluk tersebut paling dekat pertaliannya
dengan manusia(ada yang menyebutkan persamaannya sampai 97%).
Seorang pakar Jerman, August Weissmann (1834-1914),
mendukung teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin, tetapi menolak pendapat
bahwa watak atau sifat yang diperoleh suatu makhluk diwariskan. Weissmann
mengemukakan teori genetika modern dengan menekankan bahwa ada kebebasan dari germ-plasm (istilah yang diberikan untuk
faktor-faktor warisan dalam sel kelamin). Menurutnya Germ plasm terdapat dalam
kromosom, jadi evolusinya adalah masalah genetika, soal keturunan yang menyangkut
masalah bagaimana diwariskan gen-gen melalui sel kelamin. Evolusi yang dimaksud
adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor genetika.
Menurut
Bapak Made Wirawan bahwa teori evolusi itu tidak benar bahwa manusia lahir dari
kera,karena tidak ada sebuah benang merah yang ditemukan, yang seolah-olah ada
benang yang terputus dan tidak ada bukti secara ilmiah bahwa tiba-tiba ada
manusia lahir dari seekor kera. Jadi kalau dibandingkan dengan dengan teori
darwin dengan teori samkya maka teori darwin akan terpatahkan. Teori samkya
yaitu pertemuan antara asas jasmani dan rohani yang disebut purusa dan pradana
yang muncul melalui proses manas, mahat, budi,
ahamkara, lalu melalui proses lagi yaitu panca budindriya, panca
kamendriya, dan terahir menjadi panca mahabhuta. Begitulah proses bagaimana
penciptaan alam semesta dan seluruh isinya termasuk umat manusia, manusia
berproses dari yang ada menjadi tidak ada. (Wawancara, sabtu, 16 April 2016,
pukul 19:44 WIB)
/
Kemudian
tentang teori Darwin, menurut Bapak Wayan Budha bahwa teori Darwin telah di
bantahnya dan telah gugur lama karena tidak akurat seutuhnya. Darwin hanya
meneliti dari makhuk hidup yang geraknya merunduk kemudian merangkak hingga
akhirnya bisa berdiri tegap, sedangkan menurut hindu tidak demikian karena semua yang hidup ini tidak hanya manusia
saja, kera pun demikian sudah berbentuk sama sebagai mana wujud bentuknya,
kemudian yang membedakanya adalah dari segi kualitas fisik, menurut pandangan
hindu awal mula dari adanya manusia
adalah berasal Manu. Manu adalah makhluk berfikir begitu ada makhluk berfikir
itulah awal mula adanya manusia. (wawancara senin, 25 April 2016, pukuk 18.30)
Berdasarkan
sumber buku dan beberapa pernyataan dari para narasumber yang kami pilih, dapat
kami simpulkan bahwa teori evolusi yang dikemukaan oleh Charles Darwin tersebut
tidak masuk akal, ia hanya membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan dan
penglihatannya di satu sisi saja, yaitu hanya melihat dari sisi seleksi alam,
tanpa mempertimbangkan adanya kehidupan yang terdahulu. Di samping itu juga
taidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan bahwa teori Darwin itu benar,
terbukti bahwa gen antara manusia dan hewan, khususnya kera sangatlah berbeda
dengan manusia. Sehingga seiring berjalannya waktu banyak masyarakat, khususnya
yang ahli dalam bidang sains, menganggap bahwa teori Darwin tersebut telah
gugur lama, karena tidak ada bukti ilmiah yang ditemukan.
1.2 Reinkarnasi
Dalam
Ensiklopedi Indonesia (Ichtar Baru- Van Houve, 1984) dijelaskan bahwa
reinkarnasi adalah sebuah ajaran Timur kuno tentang kelahiran kembali. Ajaran
ini berpatokan pada paham bahwa manusia memiliki hubungan keluarga dengan hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Manusia tunduk pada rantai eksistensi yang disebut samsara. Tenaga pendorong cakra
kelahiran kembali adalah Hukum Karma, hukum sebab akibat dari perbuatan. Akibat
itulah yang menyebabkan manusia lahir kembali dalam wujud makhluk yang lebih
tinggi atau lebih rendah martabatnya.
Pada Ensiklopedi
Nasional Indonesia(Delta Pamungkas,1997), reinkarnasi merupakan kepercayaan
yang dianut sebagian manusia bahwa arwah atau jiwa akan tetap hidup setelah
manusia mengalami kematian, dan akan terlahir kembali ke dunia dalam wujud raga
lain, termasuk binatang. Secara sederhana
reinkarnasi(latin:incarnere/incarno:kembali ke dalam daging/tubuh; Jawa:
menitis-memasuki tubuh baru) adalah mewujudnya kembali sesosok roh(jiwa) dalam
tubuh jasmani(makhluk hidup) yang berinteraksi dalam dimensi ruang dan waktu.
Hukum karma atau
yang lebih dikenal dengan hukum sebab akibat adalah salah satu variable penting
terjadinya reinkarnasi. Secara intuitif, setiap manusia bisa menerima dan
mempercayai adanya hukum yang saling mengikat diantara mereka atas
perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan selama mereka berinteraksi dengan
lingkungannya. Setiap kita melakukan sesuatu yang mengakibatkan kerugian bagi
orang lain, intuisi kita secara misterius mendesak seakan kita harus membayar
kerugian yang sama di lain waktu. Demikian pula setiap kali kita berbuat
kebaikan, secara misterius kebaikan akan mendatangi kita, dan uniknya, hadir
dalam takaran yang lebih banyak dari apa yang kita perbuat.
Reinkarnasi bisa
diartikan sebagai “kesempatan kedua”,kesempatan bagi manusia yang gagal mencapai
tujuan tertinggi dalam perjalanan evolusi spiritualnya. Kegagalan tersebut terjadi karena manusia gagal menaklukkan ego
sehingga tetap terikat oleh dunia dan keinginan-keinginan rendah.
Dalam ajaran
punarbhawa, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan
pada kehidupannya terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil
perbuatannya, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan
selanjutnya.
Selama roh masih
terikat pada perbuatannya, pada kelahiran-kelahiran terdahulu, maka ia tidak
akan bisa mencapai kebahagiaan tertinggi, yaitu lepasnya roh dari siklus
reinkarnasi. Maka untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, roh melalui
badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu duniawi dan terus
berusaha mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika suatu saat tubuh terlepas dari belenggu
duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang sesungguhnya, maka perasaan
duka tidak akan pernah muncul dan jiwa akan lepas dari siklus kelahiran kembali.
Dalam keadaan tersebut, jiwa telah memperoleh pencerahan sejati. (Indrahartanto, 2015)
Dalam Bhagavad gita II.20, Sri Krsna memberitahukan “….tidak ada kelahiran dan kematian bagi
sang roh…… dia tidak akan terbunuh manakala badan terbunuh.” Jika sang roh
tidak mati ketika badan terbunuh, maka bagaimana nasib sang roh selanjutnya?
Sang roh yang abadi dalam menempuh waktu yang tak terbatas, akan mengalami
kelahiran yang berulang-ulang (menjelma) dan mengembangkan potensi rohani
hingga mencapai bentuknya yang paling sempurna, dalam ketuhanan. Inilah sasaran
akhir yang akan dicapai sang roh melalui kelahiran yang berulang-ulang. Setelah
itu sang roh tidak perlu lagi mengalami penjelmaan kembali dan manunggal lebur
dengan kesadaran ilahi.
Selanjutnya
dalam sloka II.22, Krsna juga
berkata, “seperti halnya seseorang yang mengenakan pakaian baru dan melepaskan
pakaian lama yang telah usang, demikian pula sang roh menerima badan-badan baru
dan meninggalkan badan-badan lama yang telah usang.” (Kamajaya,Gede,1999:8)
Demikianlah kita
semua terlibat dalam kelahiran dan kematian yang berulang ulang; berpindah dari
stu badan ke badan yang lain. semua pengalaman kelahiran dan kematian yang
berulang-ulang tersimpan dengan rapi di lapisan jiea yang dikenal dengan nama
lapisan Karana(penyebab). Pada setiap kelahiran kembali,hubungan antara lapisan
karana dengan organ otak badan yang baru akan terputus. Inilah sebabnya mengapa
kita lupa dengan pengalaman hidup kita pada penjelmaaan sebelumnya. Tetapi ini
bukan merupakan kelupaan total sama sekali, karena rekamannya akan senantiasa
tetap terbawa pada kelahiran selanjutnya. Untuk mengingat kembali pengalaman
penjelmaan kita terdahulu, dapat dilakukan dengan upaya rohani sedemikian rupa
yang dapat menghubungkan organ otak dengan rekaman pengalaman penjelmaan
kehidupan masa lalu di lapisan karana tersebut; bahkan secara tak sengaja,
hubungan tersebut mungkin akan berwujud sebuah mimpi.
Seiring dengan
perjalanan waktu kehidupan yang panjang melalui kelahiran yang berulang-ulang
dalam berbagai bentuk makhluk, sang roh akan semakin tumbuh dan berkembang
sampai akhirnya mencapai tingkat pertumbuhan yang paling tinggi. Secara
bertahap,untuk kehidupan yang masih laten tersebut akan mengembangkan diri
melalui media zat-zat mineral dan disanalah perwujudan roh yang masih muda itu
berkembang. Setelah itu, misinya menyempurnakan diri yang dilanjutkan dengan
kelahiran sebagai protoplasma, lalu sebagai tumbuhan. Untuk itu kemudian sang
roh “lahir” sebagai tumbuh-tumbuhan. Dalam perkembangannya sebagai
tumbuh-tumbuhan ini,aspek kehidupannya mulai mekar, dengan menunjukkan daya
hidup yang jelas (bayu). Dalam bentuk tumbuh-tumbuhan, tampak jelas bahwa sang
roh telah mengembangkan kualitas naluri, walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Daunnya bergerak menuju arah datangnya cahaya matahari, dan akarnya bergerak
mencari sumber air dan makanan melalui badan tumbuh-tumbuhan.
Setelah menyelesaikan
perkembangan melalui tubuh tumbuh-tumbuhan, sang roh akan lahir sebagai
binatang untuk melanjutkan perkembangannya. Melelui tubuh binatang, sang roh
mengembangkan naluri lebih hebat; bahkan disana sang roh telah memiliki
perasaan dan emosi, walaupun pada tahap yang amat kasar.
Setelah
menyelesaikan perkembangannya sebagai binatang melalui kelahitan
berulang-ulang, selanjutnya sang roh mengembangkan evolusinya melelui kelahiran
sebagai manusia. Melelui kelahiran sebagai manusia, sang roh mengembangkan daya
hidup, emosi, perasaan, naluri, dalam tingkatan yang lebih luhur, dan untuk
mengembangkan kemampuan daya pikirnya. Mengenai kemampuan daya pikir ini,
diperlukan kelahiran berulangkali untuk mencapai tingkat perkembangan daya
pikir yang terbaik.
Setelah bebas
dari kelahiran sebagai manusia, sang roh dengan kegemilangannya akan berevolusi
di alam-alam yang lebih luhur dan berbagai wujud makhluk agung. (Kamajaya,
Gede,1999:10-13)
Reinkarnasi
itu berkaitan dengan bagaimana manusia hidup, berproses untuk meningkatkan
kualitas hidupnya sebagai manusia. Pada saat hidupnya di dunia itu seharusnya
manusia melakukan atau hidup sesuai aturan dan ajaran-ajaran dalam agama hindu
seperti hukum Rta, Panca Yadnya, dan paham akan ajaran-ajaran tersebut mka
manusia itu akan terhindar dari yang namaya reinkarnasi atau lahir kembali,
manusia itu akan selamanya menyatu dengan Brahman. Dan sebaliknya jika manusia
itu tidak pahama dengan ajaran tersebut maka ia akan terus menerus lahir
kembali ke dunia atau reinkarnasi tersebut. Jadi reinkarnasi tersebut adalah
proses dimana manusia lahir kedunia untuk memperbaiki atau menyempurnakan
hidupnya sebagai manusia yang memiliki pikiran, kalau tidak bisa memanfaatkan
pikiran tersebut, maka ia tidak akan mencapai tujuannya seperti yang tercantum
dalam ajaran agama hindu yaitu panca srada bagian kelima. (Wawancara, sabtu, 16
April 2016, pukul 19:44 WIB)
Menurut
Drs.I Wayan Budha reinkarnasi adalah salah satu sradha didalam bagian panca
sradha, yaitu adanya punarbawa yaitu kelahiran kembali,itu memang sudah siklus
dari konsep Tri Kona yaitu tiga siklus hidup manusia lahir, hidup, kembali.
Namun reinkarnasi lebih tepat dikatakan penjelmaan kembali. (wawancara senin,
25 April 2016 pukul 18.30 WIB)
Berdasarkan
referensi buku yang telah kami kutip dan juga dari beberapa narasumber, dapat
kami simpulkan bahwa reinkarnasi merupakan salah satu ajaran dalam agama Hindu
yang mengajarkan mengenai sebuah kehidupan yang terjadi setelah adanya
kematian. Reinkarnasi ini berkaitan dengan kelahiran kembali seorang makhluk
hidup atas karma yang telah dilakukunnya pada kehidupannya terdahulu. Kelahiran
kembali ini berkaitan dengan bagaiman proses kehidupan manusia, yaitu merupakan
suatu proses untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik. Manusia,
hewan, ataupun tumbuhan mengalami kelahiran berulang untuk menyempurnakan dan
memperbaiki kehidupannya yang terdahulu. Apabila telah sempurna dalam kelahiran
kembali tersebut, maka ia akan mencapai sebuah kebahagiaan atau kebebasan
tertinggi yang disebut dengan moksa. Untuk mencapai moksa tersebut, ia harus
melepaskan segala ikatan duniawi.
1.3 Hubungan
Teori Evolusi Charles Darwin dengan Reinkarnasi
Teori
Evolusi Charles Darwin dengan Reinkarnasi bertentangan karena Reinkarnasi atau
kelahiran kembali merupakan kesempatan kedua untuk mencapai tingkat perkembangan
yang lebih sempurna, baik dari segi emosi, naluri, akal, perasaan dan juga daya
pikir. Reinkarnasi merupakan suatu siklus yang akan diperoleh makhluk hidup
atas perbuatan yang belum sempat ia nikmati selama hidup.
Sedangkan
Teori Darwin, dari penyelidikan para ahli purbakala tentang adanya kehidupan di
bumi ini saja mereka hanya dapat memperkirakan berdasarkan penemuan-penemuan
mereka dalam bidang arkeologi untuk menentukan usia makhluk hidup pertama yang
mendiami bumi kita ini. tetapi mereka tidak pernah menyelidiki tentang
keterkaitan antara satu spesies dengan spesies yang lain. mereka hanya mencari
“rangkaian hilang” yang menghubungkan evolusi manusia purba dengan manusia
modern sekarang ini, sesuai yang dinyatakan olel ilmuan Charles Darwin. Mereka
sama sekali belum menyentuh evolusi sang roh yang menjadikan sesosok makhluk
itu memiliki kesadaran, emosi, kecerdasan, dan sebagainya. Pada waktu Charles
Darwin mengemukakan teori evolusi, hal yang belum terjawab dalam bentuk bukti
fosil adalah wujud makhluk yang menjadi penghitung antara kera dan manusia,
sehingga disebutnya sebagai The missing
link, artinya mata rantai yang hilang.
Menurut
Bapak Made Wirawan, itu sangat bertentangan karena apa tori darwin dari kera
menjadi manusia, sedangkan reinkarnasi dari unsur tanmatra, proses manusia
memperbaiki karmawasananya dan disempurnakan. Peningkatan kualitas dirinya,
kalau kita pilah-pilah teori evolusi darwin (perubahan) maka disitu ada benang
merah yang tidak ditemukan, tidak ada pembuktian manusia berasal dari kera.
Kalau ditanya hubungannya (bertentangan) reinkarnasi menggambarkan orang lahir
kembali untuk memperbaiki dan menyempurnakan kejadian manusia pada masa lampau,
berevolusi kalau mengerti, melalui perubahan kalau tidak berubah maka tidak
berevolusi atau lahir berulang-ulang, jika ia mengerti ajaran tuhan dan
melaksanakan dengan baik maka ia tidak akan berevolusi dan akan menyatu dengan
tuhan. (Wawancara, sabtu, 16 April 2016, pukul 19:44 WIB)
Menurut Bapak Wayan Budha, tidak ada hubungan
antara reinkarnasi dengan teori Darwin, reinkarnasi berkaitan dengan
proses penjelmaan yang merupakan hasil
dari karmawasana, jika Darwin hanya melihat dari fisiknya saja tetapi
reingkarnasi menyebut kedua duanya menjelaskan penjelmaan dan juga fisik.
Seperti tumbuh-tumbuhan Eka Pramana kemudian hewan dengan Dwi Pramana sedangkan
manusia yaitu Tri Pramana. (wawancara senin, 25 April 2016, pukul 18.30)
BAB III
PENUTUP
3.1
kesimpulan
Teori Evolusi adalah
pendapat yang menyatakan bahwa terjadi perubahan secara pelan dan memakan waktu
yang sangat lama sekali dalam kehidupan makhluk hidup. Darwin menguraikan
perkembangan manusia secara ilmiah. Diambilnya perbandingan susunan anatomi
manusia dengan kera, terutama dengan simpanse dan gorilla, kedua makhluk
tersebut paling dekat pertaliannya dengan manusia(ada yang menyebutkan
persamaannya sampai 97%).
Secara sederhana
reinkarnasi adalah mewujudnya kembali sesosok roh(jiwa) dalam tubuh
jasmani(makhluk hidup) yang berinteraksi dalam dimensi ruang dan waktu Reinkarnasi
bisa diartikan sebagai “kesempatan kedua”,kesempatan bagi manusia yang gagal
mencapai tujuan tertinggi dalam perjalanan evolusi spiritualnya. Kegagalan
tersebut terjadi karena manusia gagal menaklukkan
ego sehingga tetap terikat oleh dunia dan keinginan-keinginan rendah. Selama
roh masih terikat pada perbuatannya, pada kelahiran-kelahiran terdahulu, maka
ia tidak akan bisa mencapai kebahagiaan tertinggi, yaitu lepasnya roh dari
siklus reinkarnasi.
Teori Evolusi
Charles Darwin dengan Reinkarnasi bertentangan karena Reinkarnasi atau
kelahiran kembali merupakan kesempatan kedua untuk mencapai tingkat
perkembangan yang lebih sempurna, baik dari segi emosi, naluri, akal, perasaan
dan juga daya pikir. Sedangkan Teori Darwin, hanya dapat memperkirakan
berdasarkan penemuan-penemuan mereka dalam bidang arkeologi untuk menentukan
usia makhluk hidup pertama yang mendiami bumi kita ini. tetapi mereka tidak
pernah menyelidiki tentang keterkaitan antara satu spesies dengan spesies yang
lain. mereka hanya mencari “rangkaian hilang” yang menghubungkan evolusi
manusia purba dengan manusia modern sekarang ini,
3.2
Saran
Berkaitan dengan
reinkarnasi, kita hendaknya senantiasa berbuat kebaikan. Mengenai adanya teori
evolusi yang diungkapkan oleh Darwin, hendaknya kita lebih berpikir positif dan
lebih menggunakan logika serta nalar, karena Darwin hanya melakukan penelitian
di satu tempat saja, teori tersebut juga tidak terbukti secara ilmiah, bahkan
beberapa orang menyatakan bahwa teori evolusi Darwin itu telah gugur sejak
lama, karena bertentangan dengan ajaran agama.
DAFTAR PUSTAKA
Cudamani.1993. Karmaphala dan Reinkarnasi. Jakarta:
Penerbit Hanuman Sakti
Indrahartanto.2008. Reinkarnasi. Yogyakarta:Penerbit Narasi
Kamajaya, Gede. 1999. Hukum Evolusi Roh(Brahma Cakra). Surabaya:
Paramita
Muhyidin Muhammad.2006.Asal Usul Manusia. Yogyakarta: Penerbit
IRCiSoD
Supartono,W,dkk.2004. Ilmu Alamiah Dasar. Bogor:Ghalia
Indonesia
Robo,Rusnia.https://rusniarobo.wordpress.com/makalah/makalah-biologi-evolusi-manusia(Diakses
pada 14 April 2016, pukul 20: 13:47)
BIODATA
PENULIS
Nama : Agustya Prayuda
Tempat, tanggal lahir : Ambarawa, 20 Agustus 1996
Alamat : Komplek TNI AU, Jalan Dwikora Raya,
Pura Agung Taman Sari Halim
Perdana Kusuma
Jurusan : Penerangan Agama Hindu
Nim : 15.0910.0032
BIODATA PENULIS
Nama : Eni Kusti Rahayu
Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 01 Desember 1996
Alamat : Komplek Pondok
Kuwera No 20, Kel. Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Jurusan : Penerangan Agama Hindu
Nim :1509.10.0034
Nama :
Wahyuni
Tempat,
Tanggal Lahir : Malang, 01
Desember 1995
Alamat : Jl. Cipinang Jaya Aa No.3 Jak-Tim
Jurusan : Pendidikan
Nim : 1509.00.1094
BIODATA INFORMAN
Nama : Drs. I Wayan Budha,
M.Pd
Tempat, tanggal lahir : Selat Karangasem, Bali, 10 Juni 1960
Alamat : Jalan Pahlawan
Khomarudin No 80 Rt 11/ Rw 05, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur
Pekerjaan : Dosen
Nama : I Made Wirawan, S.Ag,M.Fil.H
Tempat, tanggal lahir : Bali, 30 Mei 1960
Alamat : Citeureup,
Bogor
Pekerjaan : Dosen
Pertanyaan presentasi
1.
Sindi : adakah teori lain tentang
perubahan manusia selain teori Darwin dan teori samkya?
2.
Ibu agung : bagaimana perubahan manusia
menurur hindu?
3.
Dewi : bagaimana pandangan kalian
tentang kedua teori yang bertolak belakang antara teori Darwin dengan
reinkarnasi menurut pandangan hindu
4.
Putu dewi: bagaimana dengan kera yang
sekarang apakah akan mengalami evolusi?
5.
Erma: bagaimana menurut kalian tentang
menusia dengan kera yang memiliki akal pikiran?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar