ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
“HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
1.
Dewi
Sri Lestari (Pendidikan)
2.
Eni
Kusti Rahayu(Penerangan)
3.
I
Made Sudiana Saputra(Pendidikan)
4.
I
Wayan Aditya(Pendidikan)
5.
Oke
Setiawan (Pendidikan)
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU (STAH)
DHARMA NUSANTARA JAKARTA
Jln. Daksinapati Raya No. 10 Rawamangun Jakarta Timur
Telp.(021) 4752750, Fax.(021) 47883002, E-mail :stahdnj@yahoo.com-www.stahdnj.ac.id
Tahun 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu,
keluarga dan masyarakat, oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk
sosial yang
selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain.
Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara
sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki
kehendak dan keinginan hidup bersama. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia
sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam
setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang
ada.
Kepribadian suatu
individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan
sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.Setiap individu pasti akan
mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Hal itu membutuhkan proses
yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan
keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat
dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti
menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan
mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga,
tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan
hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Dengan adanya naluri yang
dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya
maka secara tidak langsung individu akan
menilai hal-hal di sekitarnya apakah hal itu benar atau tidak, dan ketika
suatu individu berada di dalam masyarakat yang memiliki suatu
norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan
memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di
lingkungan masyarakat yang disiplin yang menerapkan aturan-aturan yang tegas
maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi
kepribadian yang disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu
individu berada di lingkup keluarga yang religius maka individu tersebut akan
terbawa menjadi pribadi yang religius. http://www.rangkumanmakalah.com/individu-keluarga-dan-masyarakat/(06/10/2015)
I.2 Rumusan Masalah
- Apakah
yang dimaksud dengan individu, keluarga, dan masyarakat?
- Bagaimana
hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat?
- Apakah
problematika individu, keluarga, dan masyarakat?
I.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui maksud dengan individu, keluarga, dan masyarakat
2.
Untuk
mengetahui hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat
3.
Untuk
mengetahui problematika individu, keluarga, dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Individu, Keluarga, dan Masyarakat
1. Individu
Kata individu berasal
dari bahasa latin yakni kata individuum, yang memiliki arti “yang tak
terbagi”, jadi individu adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dibagi, melainkan
sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perorangan, demikian
pendapat Dr. A. Lysen. Sehingga manusia yang seperti itu sering disebut “orang
seorang” atau “manusia perorangan” ,individu dalam hal ini adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
tentang dirinya, akan tetapi dalam banyak hal ada pula persamaan disamping
hal-hal yang spesifik tentang dirinya dan orang lain.
Manusia dikatakan
menjadi individu apabila pola tingkah lakunya sudah bersifat spesifik didalam
dirinya dan bukan lagi menuruti pola tingkah laku yang umum.Dalam hubungan ini
dapat dicirikan,apabila manusia dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada
kepentingan pribadi,maka disebut manusia sebagai makhluk individu.
Sebaliknya,apabila tindakan-tindakannya merupakan hubungan dengan manusia
lainya,maka manusia itu dikatakan makhluk sosial.Selama perkembangan manusia
menjadi individu,ia pun mengalami bahwa pada dirinya dibebani beberapa
peranan.Peranan-peranan ini terutama dari kondisi kebersamaan hidup dengan
sesama manusia yang disebut makhluk sosial.Tidak jarang dapat timbul konflik
pada diri individu,karena tingkah laku yang spesifik dalam diri bercorak atau
bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat.
1.
Tugas Individu
- Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi
serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya
untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan
perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
- Menghiasi
diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap
tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada
keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: “kulawarga”;
“ras” dan “warga” yang berarti “anggota”) adalah lingkungan yang terdapat
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.Keluarga sebagai kelompok
sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu,
terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah kelompok primer yang paling penting di dalam
masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari
perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan itu sedikit banyak berlangsung
lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk
yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami-istri dan
anak-anak yang belum dewasa.
Di Indonesia sendiri,
keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10
tahun 1992 yang mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan
wahana pertama seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan bagi kelangsungan hidupnya”.
karakteristik
keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
b. Fungsi
Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati
& Santun, 2008) adalah :
a. Fungsi
Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b. Fungsi
Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c. Fungsi
Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan dan papan.
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan dan papan.
e. Fungsi
Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
3.
Masyarakat
a.
Pengertian Masyarakat Menurut Beberapa
Ahli
Dalam
bahasa Inggris masyarakat disebut juga society, asal katanya socius
yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk,
artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk
aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan
kesatuan.
Berikut
di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi
dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan
masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat
adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi
secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim
masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan
anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton &
C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok / kumpulan manusia tersebut.
b.
Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut
Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai
berikut ini :
1.
Berangotakan minimal dua orang.
2.
Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3.
Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4.
Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu
sama lain sebagai anggota masyarakat.
c.
Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik
Menurut
Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan
manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1.
Ada sistem tindakan utama.
2.
Saling setia pada sistem tindakan utama.
3.
Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4.
Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.
d. Tugas manusia sebagai anggota masyarakat
- Saling
tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan
- Ikut
meringankan beban kesengsaraan orang lain
- Menjaga
dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan
masyarakat
- Menghindari
perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta
ketergantungan yang saling menguntungkan.
2.2
Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Aspek
individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak
ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan
perilakunya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai
lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam
pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi
seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga
dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu
masyarakat tersebut.
a. Individu dengan keluarga,
hubungan ini
sangatlah mutlak. Dikarenakan individu terlahir dari keluarga, tumbuh dan
berkembang dalam keluarga yang suatu saat individu ini akan membentuk
keluarganya sendiri. Peran individu dalam keluarga merupakan resultan dari
relasi biologis, psikologis dan sosial. Relasi khusus ini mencangkup kebudayaan
lingkungan keluarga yang dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan,
norma-norma, dan nilai-nilai agama).
b. Individu dengan
masyarakat,
hubungan ini
adalah tahap selanjutnya dari seseorang yang telah mempelajari cara
berinteraksi yang telah diajarkan dalam keluarga. Dalam hal ini, individu
memasuki suatu ruang lingkup yang sangat luas karena terdapat individu yang
berbeda dan berasal dari berbagai daerah/komunitas. Masyarakat itu bersifat
makro. Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya
terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai
macam keluarga, lembaga dan individu – individu.
Terkadang adapula hubungan yang terjadi antara
Individu dengan Keluarga atau Masyarakat seperti contoh dibawah ini :
>Bersifat Positif
Individu dengan Keluarga
- Saling menutupi kekurangan antar anggota keluarga
- Saling membantu untuk mempertahankan keharmonisan keluarga
- Saling melindungi dan memberikan kasih sayang ke keluarga
Individu dengan Masyarakat
- Saling gotong royong
- Ikut serta dalam membantu orang yang terkena musibah
- Ikut serta dalam menjaga lingkungan
>Bersifat Positif
Individu dengan Keluarga
- Saling menutupi kekurangan antar anggota keluarga
- Saling membantu untuk mempertahankan keharmonisan keluarga
- Saling melindungi dan memberikan kasih sayang ke keluarga
Individu dengan Masyarakat
- Saling gotong royong
- Ikut serta dalam membantu orang yang terkena musibah
- Ikut serta dalam menjaga lingkungan
>Bersifat Negatif
Individu dengan Keluarga
- Memaksakan kehendak/keinginan sendiri
- Melakukan kekerasan dalam keluarga
- Tidak peduli bila ada anggota keluarga minta bantuan
Individu dengan Masyarakat
- Melakukan tindakan kriminal
- Perkelahian antar kelompok
- Tidak mempedulikan kelompok lain dan hanya mementingkan kelompok sendiri untuk keuntungan pribadi
2.3 Problematika Individu, Keluarga dan Masyarakat
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang
mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.
Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis
faktor, yakni antara lain :
- Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
- Faktor
Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
- Faktor
Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
- Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Individu adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Keluarga adalah
lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah.Sementara masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lam bertempat
tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan (undang-undang) yang
mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama.
Untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu
dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang
mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara
lain;
- Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.
- Faktor
Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain.
- Faktor
Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dan sebagainya.
- Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dan sebagainya.
B. Saran
Dalam bermasyarakat ciptakanlah sikap saling tolong –
menolong dalam hal kebajikan, agar terciptanya sikap kekeluargaan dan kasih
sayang terhadap sesama manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Kiriana, I Nyoman, DKK,2012, “Ilmu Sosial Budaya Dasar”,Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
Kementerian Agama RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar