TOKOH KUNTI
Kunti adalah istri
dari prabu pandu dan ibu dari pandava, nama lainnya adalah prtha yang merupakan
sosok pahlawan mulia dalam Mahabharata.
1. kelahiran
Kunti adalah saudara perempuan dari ayah sri krsna, nama
sebenarnya adalah partha vasudewa dan partha adalah anak-anak dari prabu
surasena dari Varhsa yadava. Prabu kuntibhoja adalah putra dari saudara
perempuan surasena. Surasena berjanji akan memberikan putrid pertamanya untuk
di angkat oleh kuntibhoja, dan kemudian kunti pun di bawa keistana, sejak saat
itu nama parhta di ubah menjadi kunti ( mahabhata. Adiparva 111 ). Kunti, madri
dan gandahari lahir dari aspek tiga perempuan surgawi, yaitu siddhi, karti dan
mati ( Mahabharata Adiparva 67.160 ).
2. Kunti dan Mantra
Melayani para brahmana yang datang ke balai pertemuan
kuntibhoja dengan membawa persembahan dan lain-lain adalah kewajiban Kunti.
Pada suatu hari rsi Dhrvasa mengunjungi kuntibhoja, karena ia tahu rsi itu
mudah sekali tersinggung , kunti di tugaskan secara khusus melayaninya dan ia
memang melakukan yang terbaik. Suatu harinuntuk menguji kunti, rsi itu meminta
kunti menyiapkan makanan sebelum ia mandi dan ia praktis tidak punya waktu untuk kembali setelah dan duduk makan.
Menjelang waktu itu kunti telah mampu masakannya, yang ia tempatkan sebuah
piring di hadapannya. Hidangan itu
terlalu panas dan masih beruap, dan rsi itu memandang punggung kunti. Menyadari
makna dari pandangan itu, kunti membungkukkan punggungnya di hadapan rsi untuk
di gunakan sebagai tempat menaruh hidangan itu. Seperti diinginkanya, rsi itu
menaruh makanannya di atas punggung kunti. Walaupun punggungnya terasa terbakar
tapi ia tidak memperlihatkan tanda-tanda itu. Merasa senang atas perlakuannya
terhadap dirinya, ia mengajari kunti sebuah mantra dan emberkainya dengan
kata-kata berikut ulangi mantra ini engkau akan memanggil devata mana puun yang
engkau inginkan dan berterima kasih atas bantuannya, engkau akan mendapatkan
anak, “kathasaritsagara, lavanakalambaka, tarahga 2 dan bharata.” (Malayalam
111).
3.Kunti mencoba mantra
Setelah rsi
Durvasana meninggalkan istana, kunti memiliki hasrat kuat untuk mencoba keampuhan
mantra itu. Dan pada suatu hari ia memanggil dewa surya dengan mantranya. Surya
yang merasa terpanggil, bertanya kepada Kunti, apa yang diinginkannya, Namun
Kunti menyuruh Sang Dewa untuk kembali ke kediamannya, Karena Kunti sudah
memanggil dewa surya agar datang ke bumi,namun tidak menginginkan berkah
apapun, Sang Dewa memberikan seorang putra kepada Kunti. Kunti tidak ingin
memiliki putra semasih muda, maka ia memasukkan anak tersebut ke dalam
keranjang dan menghanyutkannya di sungai Aswa. Kemudian putra tersebut dipungut
oleh seorang kusir di keraton Hastinapura yang bernama Adirata; anak tersebut
diberi nama Karna.
4. Kunti Sahembara
Dalam sahembara yang diselenggarakan oleh Kunti Bohoja,
Sahembara berlangsung beberapa hari, akhirnya Raja Pndu keluar dinyatakan
sebagai pemenang. Dia memdapat kalungan bunga tanda kemenangan dari Kunti.
Pandu keluar sebagai pemenang karena terkenal bijaksana dan perkasa. Sterelah
upacara perkawinan dilangsungkan dengan khidmat, kunti mengikuti suaminya dan
tinggal di Hastinapura.
5. Kehidupan Perkawainan
Kunti
Setelah menikah dengan kunti dan tinggal di Hastinapura, raja
Pandu menikahi Dewi Madri sebagai istri
ke dua, dan ketiganya menjalani kehidupan bahagia. Pada suatu hari Pandu pergi
berburu di tenagh hutan dan memanah mati seorang Rsi Kindama, yang sedang bercinta
dengan istrinya di tengah hutan, mereka berdua mengambil sujud sepasang rasa.
Rsi itu mengutuk Pandu dengan kematian pada saat ia menyentuh istrinya, karena
dihantui kesedihan akan kutukan itu ia member tahu para istrinya dan memutuskan
untuk melakukan Sannyasa. Akhirnya Pandu dan kedua istriny hidup sebagai
pertapa, dan disanalah ia mulai melakukan ritual Tapa Brata. Lalu kunti
mengatakan kepada Pandu tentang anugrah yang ia dapatkan dari Durvasana, dan
atas berkenannya ia melahirkan 3 orang putra. Yang pertama diberi nama
Yudhistira, yang kedua bernama Bima dan yang terakhir Bernama Arjuna dari Dewa
Indra. Tetapi, karena Pandu menginnginkan bahwa Madri harus memiliki putra
dengan Mantra Kunti maka kemudian Kunti memberitahu Madri mantra tersebut. Madri
memanggil dewa Aswin dan menerima putra kembar yang diberi nama Nakula dan
Sahdewa. Kelima putra Pandu tersebut dikenal dengan nama Pandawa.
6. Kunti menjadi janda
Selama musim dingin ketika hutan menebarkan wewangian aneka
bunga, Pandu lupa akan kutukan Rsi itu dan menuruti hasrat seksual dengan
Madrid an ketika itu Ia langsung meninggal dunia. Kunti dan Madri berebutan
untuk mengakhiri hidupnya dalam api pembakaran jasad suami mereka tetapi para
Rsi dan kerabat menyarankan salah satu darmereka harus tetap hidup dan Kunti
kembali ke Hastinapura dengan anaknya. Sesuai dengan amanat Madri, Kunti
berjanji akan memperlakukan Nakula dan Sahdewa seperti putranya sendiri.
Selama kelima putranya pergi ke pengasingan selama 13 tahun,
Kunti tinggal di rumah iparnya, Widura. Kisah Kunti juga
tercantum dalam Bhagawatapurana, dan di sana ia muncul sebagai narator untuk suatu devosi Hindu
yang dikenal dengan istilah Bhaktiyoga.
Setelah pertempuran besar di Kuruksehetera berkecamuk dan
usianya sudah sangat tua Kunti pergi ke hutan, bersama dengan iparnya seperti
Dretarastra, Widura, Gandari untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Mereka
menyerahkan kerajaan kepada Yudhistira. kunti dan yang lainnya terbakar oleh
api suci mereka sendiri dan wafat di sana.